Home » , , , , » Hipertensi Mengancam Remaja Masa Kini

Hipertensi Mengancam Remaja Masa Kini

TEMPO.CO, New Orleans - Remaja masa kini tidak hanya memiliki kesulitan dan tantangan yang lebih berat. Dalam hal kesehatan pun remaja sekarang rentan berbagai penyakit. Di antaranya, seperti dikutip Mayoclinic, hipertensi atau tekanan darah tinggi yang kini paling sering melanda remaja dengan berbagai penyebab dan aneka faktor risiko. Pada era 80-an remaja yang menderita hipertensi biasanya mengakibatkan gangguan di bagian jantung dan ginjal.
Dr. Muntner, seorang epidemiologis di New Orleans melaporkan dalam Journal of the American Medical Association, tekanan darah tinggi atau hipertensi pada remaja mengalami peningkatan dari 1 persen menjadi 5 persen antara tahun 1989-2002.

Muntner memaparkan beberapa remaja yang sekarang mudah terkena hipertensi antara lain mereka yang di keluarganya memiliki riwayat hipertensi. Menurutnya, apabila tekanan darah tinggi memang cenderung dipengaruhi oleh turunan keluarga. Karena itu jika orang tua atau kakek neneknya memiliki hipertensi, faktor risikonya akan lebih tinggi. Selain itu diketahui bahwa ras Afrika-Amerika lebih sering terkena hipertensi pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan ras Kaukasia.

Pada remaja bertubuh gemuk, kata Muntner, yaitu remaja yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, berisiko terkena hipertensi karena membutuhkan jaringan yang lebih banyak untuk membawa darah, oksigen, dan nutrisi. Karena volume darah meningkat, tekanan pada dinding arteri juga meningkat. Saat ini makin banyak remaja yang kurang melakukan aktivitas fisik yang membuat obesitas banyak terjadi pada kaum remaja.

Kemudian pada remaja dengan pola makan yang buruk, yang dimiliki sebagian besar remaja yang punya pola makan sembarangan dan jarang sekali yang mau mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang. Remaja lebih memilih junk food atau makanan yang mengandung kadar natrium tinggi.

Menurut Muntner, padahal kadar natrium yang tinggi membuat tubuh menarik air lebih banyak. Kondisi ini dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu kurangnya asupan vitamin D juga mempengaruhi karena kalium yang cukup bisa membantu menyeimbangkan jumlah natrium di dalam sel.

Dia juga mengatakan perubahan hormon yang terjadi pada remaja juga turut mempengaruhi risiko tekanan darah tinggi. Perubahan hormon yang ada termasuk lonjakan dalam hormon seks testosteron dan estrogen. Namun efek dari perubahan hormon ini belum bisa dipahami secara terperinci. "Sebaiknya remaja sekarang harus hati-hati karena hipertensi menjadi ancaman yang sangat serius," ujarnya.
HADRIANI P.

0 comments:

Posting Komentar