Liputan6.com, Boston: Kelebihan berat badan atau obesitas ternyata bisa menyebabkan risiko terkena kanker payudara. Peneliti dari Farber Cancer Institute di Boston dan Universitas Harvard, Amerika Serikat, menyebutkan risiko mereka lebih besar dibandingkan wanita dengan berat badan normal.
Setelah mengekstrak tinggi dan data berat dari catatan pasien, para peneliti melanjutkan untuk mengevaluasi hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) dengan kelangsungan hidup bebas (RFS) dan kelangsungan hidup secara keseluruhan (OS). Hasilnya, 1,2 persen dari pasien kekurangan berat badan, 32,6 persen berat badan normal, dan 33,3 persen obesitas. Kehadiran hormon estrogen yang mendorong tumor untuk tumbuh.
Sejumlah penelitian juga dilakukan, misalnya banyak berolahraga dan makan makanan sehat dapat memengaruhi hormon pada wanita. "Jika penelitian menunjukkan bahwa perubahan perilaku gaya hidup untuk wanita dengan kanker payudara dini akan meningkatkan tingkat ketahanan hidup, maka intervensi gaya hidup suatu hari akan menjadi bagian standar perawatan kanker payudara," ungkap Dr Jennifer Ligibel, seorang ahli onkologi medis.(Zeenews/AIS)
Setelah mengekstrak tinggi dan data berat dari catatan pasien, para peneliti melanjutkan untuk mengevaluasi hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) dengan kelangsungan hidup bebas (RFS) dan kelangsungan hidup secara keseluruhan (OS). Hasilnya, 1,2 persen dari pasien kekurangan berat badan, 32,6 persen berat badan normal, dan 33,3 persen obesitas. Kehadiran hormon estrogen yang mendorong tumor untuk tumbuh.
Sejumlah penelitian juga dilakukan, misalnya banyak berolahraga dan makan makanan sehat dapat memengaruhi hormon pada wanita. "Jika penelitian menunjukkan bahwa perubahan perilaku gaya hidup untuk wanita dengan kanker payudara dini akan meningkatkan tingkat ketahanan hidup, maka intervensi gaya hidup suatu hari akan menjadi bagian standar perawatan kanker payudara," ungkap Dr Jennifer Ligibel, seorang ahli onkologi medis.(Zeenews/AIS)
0 comments:
Posting Komentar