
(Foto: Getty Images)
DEMI menjaga kualitas daging sapi dan daging lainnya yang dihasilkan, Pemerintah Selandia Baru ikut campur tangan. Berbagai prosedur dijalani demi menjaga kualitas daging sapi yang dihasilkan."Sebelum dipotong, sapinya tetap diperiksa agar jauh dari bakteri. Semua dilakukan dengan keterlibatan pemerintah. Bila tidak, kami tidak akan berani memotong untuk memastikan prosesnya sesuai dengan standar," jelas Mark Clarkson, Managing Director ANZCO Foods Limited New Zealand, kepada okezone saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, M.H.Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Bukan hanya saat pemotongan, kesehatan sapi yang akan dipotong pun diperhatikan Pemerintah Selandia Baru. "Persyaratan keamanan dan kesehatan sapi juga harus diperiksa. Bila terlalu banyak bakteri, maka sapi tidak layak dipotong, semua harus sesuai standar halal dari pemerintah," tegasnya.
Saat sapi sudah dinyatakan aman oleh pemerintah, tahapan selanjutnya yang harus diperhatikan adalah higienitas. Sapi harus dimandikan sebelum dipotong kemudian diistirahatkan semalam agar tidak stres. Daging sapi potong lalu dimasukkan dalam chiller room dengan suhu 7-8 derajat Celsius supaya jauh dari bakteri. Bila setiap tahapan dilakukan dengan benar, maka daging sapi potong akan mampu bertahan sampai 12 pekan.
Soal kebersihan, tak ketinggalan diperhatikan adalah penjagal atau tukang potong sapi. "Semua petugas pemotong sapi harus bersih, tidak boleh kulit tangan menyentuh daging sapi, harus pakai sepatu boot, pakaian serta sarung tangan khusus, hingga penutup kepala dan mulut," tutupnya (ftr)
0 comments:
Posting Komentar