TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seorang anak mengalami autisme, saudara tiri mereka juga mempunyai risiko mengalami gangguan. Sebuah penelitian terbaru dari Washington University School of Medicine di St. Louis menunjukkan bahwa jangkauan gangguan itu sering menyebar ke saudara tiri juga.
Di permukaan, temuan ini mungkin tidak mengejutkan saudara tiri berbagi 25 persen gen-gen mereka. Namun temuan ini memberikan para ilmuwan petunjuk baru bagaimana autisme diturunkan. Hasil studi ini dipublikasikan secara online di jurnal Molecular Psychiatry.
Menurut investigator utama, John N. Constantino MD, penelitian terbaru menambah daftar bukti yang menyatakan, meskipun autisme lebih umum terjadi pada laki-laki, wanita juga tetap bisa menurunkannya dan memperpanjang risiko terjadinya autisme.
"Kami menemukan bahwa risiko autisme untuk saudara tiri adalah sebagian dari saudara kandung," kata Constantino seperti dikutip situs Science Daily edisi 17 April 2012.
Constantino menambahkan, temuan ini mengungkapkan dalam banyak keluarga, transmisi autisme sebagai hasil dari efek banyak gen "tidak hanya satu" dengan masing-masing berkontribusi dalam risiko porsi kecil.
"Penelitian terbesar melibatkan lebih dari 300 pasangan kembar," kata Constantino. "Termasuk di dalamnya adalah anak perempuan, anak laki-laki, dan kembar campuran yang mengkomplikasikan model tes dari keturunan dalam autisme sebab gangguan ini lebih sering muncul pada anak lelaki ketimbang anak perempuan."
Penelitian lain memfokuskan pada saudara kandung anak-anak yang terkena autisme, melihat seberapa sering autisme terjadi pada saudara kandung dibandingkan populasi secara keseluruhan. Namun, untuk mendapatkan informasi lebih mengenai struktur genetis dari keluarga mereka, kelompok Constantino melihat autisme terjadi pada saudara tiri dan membandingkannya dengan saudara kandung.
Para ilmuwan meneliti lebih dari 5 ribu keluarga yang mempunyai anak autis dan sedikitnya satu saudara kandung. Keluarga tersebut masuk dalam relawan nasional yang terdaftar melalui Internet dalam program Interactive Autism Network (IAN). Setelah menganalisis penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa 10 hingga 11 persen saudara kandung terdiagnosis dengan autisme, dibandingkan dengan lima persen hingga tujuh persen saudara tiri.
"Jika transmisi dari risiko autisme terjadi setara dari ibu dan ayah yang tidak terpengaruh, Anda akan memprediksikan saudara tiri satu ibu berisiko terkena autisme separuh dari yang kita temukan pada saudara kandung," kata Constantino. "Dan itu adalah persis yang kita temukan."
Dikatakan Constantino, menurut temuan terbaru, lebih dari 60 kasus autisme cenderung diturunkan berdasarkan variasi genetis dari ibu atau ayah yang tidak terkena autisme.
SCIENCE DAILY | ARBA'IYAH SATRIANI
Di permukaan, temuan ini mungkin tidak mengejutkan saudara tiri berbagi 25 persen gen-gen mereka. Namun temuan ini memberikan para ilmuwan petunjuk baru bagaimana autisme diturunkan. Hasil studi ini dipublikasikan secara online di jurnal Molecular Psychiatry.
Menurut investigator utama, John N. Constantino MD, penelitian terbaru menambah daftar bukti yang menyatakan, meskipun autisme lebih umum terjadi pada laki-laki, wanita juga tetap bisa menurunkannya dan memperpanjang risiko terjadinya autisme.
"Kami menemukan bahwa risiko autisme untuk saudara tiri adalah sebagian dari saudara kandung," kata Constantino seperti dikutip situs Science Daily edisi 17 April 2012.
Constantino menambahkan, temuan ini mengungkapkan dalam banyak keluarga, transmisi autisme sebagai hasil dari efek banyak gen "tidak hanya satu" dengan masing-masing berkontribusi dalam risiko porsi kecil.
"Penelitian terbesar melibatkan lebih dari 300 pasangan kembar," kata Constantino. "Termasuk di dalamnya adalah anak perempuan, anak laki-laki, dan kembar campuran yang mengkomplikasikan model tes dari keturunan dalam autisme sebab gangguan ini lebih sering muncul pada anak lelaki ketimbang anak perempuan."
Penelitian lain memfokuskan pada saudara kandung anak-anak yang terkena autisme, melihat seberapa sering autisme terjadi pada saudara kandung dibandingkan populasi secara keseluruhan. Namun, untuk mendapatkan informasi lebih mengenai struktur genetis dari keluarga mereka, kelompok Constantino melihat autisme terjadi pada saudara tiri dan membandingkannya dengan saudara kandung.
Para ilmuwan meneliti lebih dari 5 ribu keluarga yang mempunyai anak autis dan sedikitnya satu saudara kandung. Keluarga tersebut masuk dalam relawan nasional yang terdaftar melalui Internet dalam program Interactive Autism Network (IAN). Setelah menganalisis penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa 10 hingga 11 persen saudara kandung terdiagnosis dengan autisme, dibandingkan dengan lima persen hingga tujuh persen saudara tiri.
"Jika transmisi dari risiko autisme terjadi setara dari ibu dan ayah yang tidak terpengaruh, Anda akan memprediksikan saudara tiri satu ibu berisiko terkena autisme separuh dari yang kita temukan pada saudara kandung," kata Constantino. "Dan itu adalah persis yang kita temukan."
Dikatakan Constantino, menurut temuan terbaru, lebih dari 60 kasus autisme cenderung diturunkan berdasarkan variasi genetis dari ibu atau ayah yang tidak terkena autisme.
SCIENCE DAILY | ARBA'IYAH SATRIANI
0 comments:
Posting Komentar