Menu Sunda Berbasis Bakaran

MASAKAN Sunda selalu mengundang selera, termasuk olahan dengan konsep serba-bakar-bakaran, baik aneka jenis ikan laut maupun bahan lainnya. Apalagi acara bersantap ini semakin nikmat dengan ritual makan yang dilakukan bersama-sama.

Makanan Sunda memang dikenal dengan bumbunya yang kaya sehingga menciptakan cita rasa mumpuni. Di kedai makan Pak Chi Met, misalnya, terdapat aneka jenis ikan laut dengan sentuhan marinet bumbu khas Sunda.

Keistimewaannya merebak setelah semua bahan baku dipanggang di atas api. Bukan hanya ikan-ikanan yang memberikan sensasi kelezatan, juga cumi dan udang. Rahasia kelezatannya adalah taburan ketumbar. Rempah ini mendominasi pada setiap makanan yang dihidangkan.

Pemilihan ketumbar sebagai bahan utama setiap masakan di restoran ini karena bumbu dapur ini memiliki rasa yang memikat selera. Selain itu, sesuai nama restoran ini, nama Pak Chi Met diambil dari bahasa Thailand yang maknanya ketumbar. Rasa ketumbar inilah yang membedakan racikan makanan menjadi berbeda daripada biasanya.

Hidangan khas Sunda yang paling difavoritkan tempat ini adalah nasi ulam ikan. Sebetulnya, makanan ini lebih dulu populer di Bali. Namun, beda dengan genre Sunda, Pa Chi Met mengentalkan ritual melahap dengan tiga suguhan sambal pedasnya. Ada sambal dabu-dabu, sambal kecap cabe, dan sambal terasi mangga muda.

Kekuatan sambal inilah yang membuat nasi ulam ikan di restoran ini menjadi lebih nikmat. Namun, untuk lebih menyempurnakan sebuah cita rasa sebuah makanan, tempat ini memperkuatnya dengan racikan salad oil yang terasa lebih segar dan menggoda selera.

"Nasi ulam menjadi salah satu signature menu kami. Sejak 2003, sambal tersebut menjadi ciri khas hidangan genre Sunda yang kami buat dengan basis bakar-bakaran," kata koki Pa Chi Met, Henry Firmansyah.

Jenis ikan yang biasa dipesan adalah kuwe atau bawal karena tekstur dagingnya kenyal dan empuk. Rasanya pun sangat lezat. Tidak sebatas itu, Anda juga bisa memilih ikan lainnya, seperti ikan ayam-ayam, hiu, kuwe lilin, pari, kakap, gurame, dan nila.

"Semua basis ikan-ikanan yang menjadi ciri khas kami,biasanya mengambil turunan ikan yang unik dan rasanya berbeda daripada biasanya. Misalnya untuk ikan ayam-ayaman, rasanya sangat mirip dengan daging ayam. Ada pula menu goreng gurame yang digoreng menggunakan tepung beras hingga teksturnya sangat crispy," kata Henry.

Sementara bagi mereka yang tidak suka ikan, bisa menggantinya dengan ayam. Bumbu yang dibubuhkannya pun tidak berbeda jauh. Anda juga bisa melengkapi makanan ini dengan lalapan segar sebagai khas Sunda.
"Untuk lalapan, kami memberi kol, kemangi, mentimun, dan labu siam. Sajian ini lebih enak saat panas," sebutnya.

Olahan lain berbasis bakar-bakaran yang bisa dinikmati adalah cumi dan udang. Hidangan ini mengandalkan bumbu rempah, seperti bawang putih, bawang merah, minyak wijen, kecap Inggris, dan saus tiram. Setiap tusuk cumi bakar bisa dihidangkan dengan cara ditusuk bambu.Istimewanya, cumi ini terasa renyah.

Menu unggulan lain yang tak kalah populer adalah udang bakar. Tempat ini memilih udang windu untuk memanjakan para pencinta kuliner. Sajiannya semakin lengkap dengan lumuran bumbu marinet dan kecap. Hasilnya, Anda patut mencoba dan akan ketagihan. Sensasinya juga lebih nikmat dengan mencampur sambal ala restoran ini. (ftr)

0 comments:

Posting Komentar