Setiap orang punya cerita tersendiri dengan aktivitas memasak. Bagi presenter Ersa Mayori, menu chicken katsu menjadi bagian dari cerita pengalaman tersebut.
"Aku pertama kali masak itu makanan luar negeri, spaghetti sama chicken katsu. Tapi yang pertama memang chicken katsu, baru menu yang lainnya," tutur Ersa Mayori, kepada Okezone ketika ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, belum lama ini.
Dia mengakui, menu masakan internasional sengaja dipilihnya dengan alasan mudah diolah. Maklum, seperti dikatakannya, masakan Nusantara cenderung lebih sulit karena menggunakan banyak bumbu dan langkah yang cukup rumit.
"Chicken katsu, bumbunya sederhana banget dan tingkat kesuksesannya sangat tinggi. Kalau masak, yang penting kan enak, makanya saya coba masakan yang paling gampang dahulu," imbuhnya.
Meski menunya sederhana, tantangan memasak masih kerap ditemuinya. "Kesulitan pasti ada, seperti mempersiapkan bumbu dan mengukur takaran, kita didorong untuk kreatif dalam masak," lanjutnya.
Menurutnya, kepuasan bergelut dengan bahan makanan dan kerumitan dapur akan terbayarkan bila hasil masakannya mendapatkan pujian. "Dengan melihat orang lain maupun keluarga makan dan mereka bilang enak, bagi saya itu enggak ada yang ngalahin, punya kebanggaan sendiri," tutupnya.
(ftr)
"Aku pertama kali masak itu makanan luar negeri, spaghetti sama chicken katsu. Tapi yang pertama memang chicken katsu, baru menu yang lainnya," tutur Ersa Mayori, kepada Okezone ketika ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, belum lama ini.
Dia mengakui, menu masakan internasional sengaja dipilihnya dengan alasan mudah diolah. Maklum, seperti dikatakannya, masakan Nusantara cenderung lebih sulit karena menggunakan banyak bumbu dan langkah yang cukup rumit.
"Chicken katsu, bumbunya sederhana banget dan tingkat kesuksesannya sangat tinggi. Kalau masak, yang penting kan enak, makanya saya coba masakan yang paling gampang dahulu," imbuhnya.
Meski menunya sederhana, tantangan memasak masih kerap ditemuinya. "Kesulitan pasti ada, seperti mempersiapkan bumbu dan mengukur takaran, kita didorong untuk kreatif dalam masak," lanjutnya.
Menurutnya, kepuasan bergelut dengan bahan makanan dan kerumitan dapur akan terbayarkan bila hasil masakannya mendapatkan pujian. "Dengan melihat orang lain maupun keluarga makan dan mereka bilang enak, bagi saya itu enggak ada yang ngalahin, punya kebanggaan sendiri," tutupnya.
(ftr)
0 comments:
Posting Komentar