Pria Botak Berisiko Kanker Prostat

TEMPO.CO, Toronto - Pria botak mungkin lebih berisiko terkena kanker prostat, demikian menurut penelitian terbaru. Para ilmuwan menemukan pria yang menjalani biopsi prostat lebih mungkin didiagnosis dengan kanker jika mereka telah kehilangan sejumlah besar rambut.

Alasannya tidak jelas, tetapi para peneliti berpikir itu dapat dihubungkan ke tingkat yang lebih tinggi dari kadar testosteron, hormon yang dapat memicu perkembangan sel kanker, tetapi juga menghambat pertumbuhan rambut.

Dr Neil Fleshner, yang memimpin penelitian di University of Toronto, mengatakan meskipun temuan ini perlu direplikasi dalam penelitian lebih lanjut, tetapi bisa menjadi alarm untuk pria dengan rambut tipis. "Para pria botak harus menyadari mereka berisiko dan biopsi secepatnya akan lebih baik," katanya.

Hampir 32.000 kasus kanker prostat yang didiagnosis setiap tahun di Inggris dan 10.000 orang meninggal karenanya. Hal ini setara dengan lebih dari satu pasien meninggal setiap satu jam.

Para peneliti mempelajari kasus 214 laki-laki berusia antara 59 dan 70 yang telah dirujuk untuk biopsi karena kadar prostate specific antigen (PSA) meningkat, yaitu penanda dalam darah yang menunjukkan peningkatan resiko kanker.

Kebotakan dinilai pada skala empat poin, mulai dari rambut rontok sedikit di bagian depan kulit kepala, hingga kerontokan besar pada bagian atas dan samping.

Temuan yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Urologi Amerika Serikat di Atlanta, Georgia, ini menunjukkan pola kebotakan pria yang lebih parah bisa jadi penanda tumor.

Hasil studi tahun 2010 menunjukkan laki-laki botak juga lebih berisiko mengalami kondisi lain prostat yang disebut benign prostatic hyperplasia atau BPH. Di sinilah prostat menjadi membesar, biasanya sebagai akibat dari proses penuaan sampai menekan pada uretra, saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar tubuh.

BPH yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika sampai mengalami kegagalan buang air kecil. Tingginya kadar testosteron diduga menjadi faktor utama dengan merangsang pertumbuhan abnormal sel-sel prostat. Namun dalam kebotakan, kadar testosteron tinggi memiliki berdampak buruk pada folikel rambut.

Ilmuwan Spanyol menemukan laki-laki botak di usia dua puluhan dan tiga puluhan tahun memiliki volume prostat lebih besar dan aliran urin berkurang, dua tanda kunci gejala BPH.
TRIP B | DAILY MAIL

0 comments:

Posting Komentar