Teknik memasak banyak jenisnya, salah satunya slow cooking alias memasak dengan durasi lama. Awalnya, Anda akan butuh banyak latihan hingga terbiasa dan mahir melakukannya.
Dalam melakukan teknik slow cooking, Anda harus siap untuk memaksimalkan rasa serta menjaga bahan makanan yang Anda olah. Tak kalah penting, Anda harus mengenal lebih dalam soal suhu yang digunakan dan lamanya proses memasak.
Slow cooking harus dipraktekkan, dan bisa dilakukan dengan mengolah berbagai bahan makan. Secara teknis, slow cooking adalah mengolah bahan makanan benar-benar matang dan bumbu-bumbu yang digunakan meresap sempurna.
Dilansir Finecooking, untuk melakukan proses memasak slow cooking seperti kaldu, Anda bisa menggunakan ayam. Gunakan kaki ayam, tambahkan wortel, seledri, dan daun bawang lalu masukkan ke dalam olahan ayamnya. Berikan beberapa bumbu herbal kering dan merica lalu masak 10 hingga 12 jam dengan suhu api kecil. Setelah selesai, buang semua bahannya kecuali ayam lalu bekukan sisanya sampai Anda menggunakannya kembali.
Cara lain adalah memotong sayuran, masukkan ke dalam panci besar dengan diberi sedikit minyak sayur, garam, lalu masak dengan api sedang sampai sayuran matang.
Anda juga bisa mengolah paha ayam dengan minyak kanola lalu panggang dengan suhu derajat Celsius hingga berubah cokelat. Atau ingin mengolah tanpa daging? Biarkan ayam, berikan sayuran, maka ini akan membuat sayuran yang Anda olah menjadi bagus, sebelum akhirnya membusuk.
Ada lagi alasan lain proses slow cooking dilakukan. Pertama, memasak makanan yang berbeda membutuhkan tingkatan kematangan yang berbeda pula. Jika Anda memasak sayuran melalui waktu dan suhu yang sama seperti daging, maka sayuran akan terlalu matang.
Kedua, Anda ingin menambahkan rasa ekstra, maka Anda tidak akan mendapatkannya pada proses memasak cepat. Untuk memperbaiki masalah suhu yang digunakan, jika Anda memasak daging dalam proses slow cooking, Anda bisa memotong daging dengan ukuran yang diinginkan lalu masak dengan suhu panas tinggi di dalam wajan, atau bisa menggunakan oven. (ftr)
Dalam melakukan teknik slow cooking, Anda harus siap untuk memaksimalkan rasa serta menjaga bahan makanan yang Anda olah. Tak kalah penting, Anda harus mengenal lebih dalam soal suhu yang digunakan dan lamanya proses memasak.
Slow cooking harus dipraktekkan, dan bisa dilakukan dengan mengolah berbagai bahan makan. Secara teknis, slow cooking adalah mengolah bahan makanan benar-benar matang dan bumbu-bumbu yang digunakan meresap sempurna.
Dilansir Finecooking, untuk melakukan proses memasak slow cooking seperti kaldu, Anda bisa menggunakan ayam. Gunakan kaki ayam, tambahkan wortel, seledri, dan daun bawang lalu masukkan ke dalam olahan ayamnya. Berikan beberapa bumbu herbal kering dan merica lalu masak 10 hingga 12 jam dengan suhu api kecil. Setelah selesai, buang semua bahannya kecuali ayam lalu bekukan sisanya sampai Anda menggunakannya kembali.
Cara lain adalah memotong sayuran, masukkan ke dalam panci besar dengan diberi sedikit minyak sayur, garam, lalu masak dengan api sedang sampai sayuran matang.
Anda juga bisa mengolah paha ayam dengan minyak kanola lalu panggang dengan suhu derajat Celsius hingga berubah cokelat. Atau ingin mengolah tanpa daging? Biarkan ayam, berikan sayuran, maka ini akan membuat sayuran yang Anda olah menjadi bagus, sebelum akhirnya membusuk.
Ada lagi alasan lain proses slow cooking dilakukan. Pertama, memasak makanan yang berbeda membutuhkan tingkatan kematangan yang berbeda pula. Jika Anda memasak sayuran melalui waktu dan suhu yang sama seperti daging, maka sayuran akan terlalu matang.
Kedua, Anda ingin menambahkan rasa ekstra, maka Anda tidak akan mendapatkannya pada proses memasak cepat. Untuk memperbaiki masalah suhu yang digunakan, jika Anda memasak daging dalam proses slow cooking, Anda bisa memotong daging dengan ukuran yang diinginkan lalu masak dengan suhu panas tinggi di dalam wajan, atau bisa menggunakan oven. (ftr)
0 comments:
Posting Komentar