Home » , , , » Balita Moody Cenderung Jadi Penjudi Bermasalah

Balita Moody Cenderung Jadi Penjudi Bermasalah


TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak yang pemurung, moody, dan tidak bersemangat ternyata lebih cenderung tumbuh menjadi seorang penjudi bermasalah, demikian hasil sebuah penelitian terbaru.

Merekam jejak lebih dari 900 anak di Selandia Baru, sebuah penelitian menemukan anak berusia tiga tahun dengan kondisi "under-controlled personality" (kepribadian di bawah kendali) dua kali lebih mungkin menjadi penjudi kompulsif, tiga dekade kemudian, dibandingkan dengan anak-anak bertemperamen normal. Temuan ini dipublikasikan secara online di jurnal Psychological Science.

Wendy Slutske dan rekan-rekannya dari University of Missouri melaporkan hasil penelitian mereka dari New Zealand Multidisciplinary Health and Development Study. Sebagai bagian dari penelitian tersebut, para ilmuwan mengamati anak berusia tiga tahun selama 90 menit dan membagi mereka sesuai dengan lima kategori temperamen. Yaitu menyesuaikan diri dengan baik (39,6 persen), percaya diri (27,5 persen), pendiam (14,8 persen), di bawah kendali (10,4 persen), dan terhambat (7,8 persen).

Anak-anak dalam kategori di bawah kendali ternyata anak-anak yang paling mudah gelisah, impulsif, dan negatif. Mereka juga tidak bisa mengatur emosi mereka sendiri.

Kemudian anak-anak yang menjadi subyek penelitian itu dikontak kembali saat mereka berusia 21 dan 32 tahun. Sebanyak 939 orang menjawab pertanyaan mengenai perilaku berjudi. Hanya 14 persen dari responden berusia 21 tahun yang mengindikasikan bahwa mereka tidak pernah berjudi. Sebanyak 13 persen mengatakan telah berjudi dengan cara yang bermasalah.

Penjudi bermasalah didefinisikan sebagai mereka yang dilaporkan keasyikan berjudi, perlu taruhan untuk mendapatkan kesenangan saat mengalami masalah keuangan, pribadi, atau yang terkait pekerjaan. Selain itu juga mereka yang mengalami kesulitan untuk mengurangi atau berhenti merokok.

Pada usia 32 tahun, hanya sekitar empat persen dari partisipan yang masih berjudi dengan tingkat bermasalah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa para pria lebih cenderung menjadi penjudi kompulsif ketimbang wanita, seperti mereka yang mempunyai IQ rendah saat kanak-kanak dan status sosial-ekonomi yang rendah. Bahkan setelah menghitung semua faktor, yaitu gender, IQ, dan sosial-ekonomi, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang moody menjadi petunjuk signifikan bahwa kelak saat dewasa akan menjadi penjudi bermasalah.

Hasil penelitian ini mendukung riset sebelumnya bahwa ciri-ciri kepribadian untuk memprediksikan sifat penjudi bermasalah di usia 21 tahun diukur pada usia 18 tahun. "Hasil dari kedua penelitian menunjukkan bahwa prediksi kepribadian atas kemungkinan menjadi penjudi bermasalah di usia dewasa hampir sama hasilnya, baik diukur di usia tiga tahun maupun usia 18 tahun," kata Slutske.
ARBA'IYAH SATRIANI

0 comments:

Posting Komentar