Home » , , , , , » Pancake Lezat untuk Sarapan, Asyik untuk Camilan

Pancake Lezat untuk Sarapan, Asyik untuk Camilan

SIAPA yang tak kenal pancake atau waffle? Keduanya populer sebagai hidangan sarapan. Enak juga disantap sebagai kudapan, bahkan ada pula yang menjadikannya sebagai makanan utama.

Masyarakat Barat umumnya memulai hari dengan sarapan pancake atau waffle. Bukan hanya mereka, mungkin Anda pun melakoni hal yang sama. Pasalnya, baik pancake maupun waffle terbilang mudah disiapkan dan tidak makan waktu. Topping pun tinggal menambahkan sesuai selera, mulai dari buah, whipped cream, mentega, saus cokelat atau stroberi, ataupun yang paling umum menyiramnya dengan sirup maple.

Sarapan sudah tersedia di meja, tinggal disantap. Adonan keduanya pun hampir sama. Waffle misalnya, menggunakan tepung terigu, susu cair, gula pasir, baking powder, soda kue, telur, vanili bubuk, dan mentega. Sementara, pancake lebih sederhana, tanpa menggunakan soda kue, mentega, dan vanili bubuk. Tinggal dicampur kemudian dimasak.

Untuk waffle, ada alat cetaknya sendiri atau pemanggangnya. Kalau tidak mau repot, Anda cukup membeli bubuk pancake instan yang tersedia dalam berbagai merek dan ukuran dengan harga mulai dari Rp7.000 hingga Rp50.000. Tinggal menambahkan air dan satu butir telur.

Bubuk adonan tersebut bukan hanya bisa dibuat pancake, tapi juga waffle dan crepes. Namun, bahan tambahan yang perlu disiapkan berbeda-beda. Sayangnya, hasilnya tidak banyak. Untuk satu kemasan yang beratnya 170 gram, hanya bisa membuat tidak lebih dari 10 buah pancake. Beda jika Anda membuat sendiri, lebih puas dan hasilnya lebih banyak.

Bagi kita, pancake mungkin hanya dijadikan sebagai sarapan atau menu selingan. Padahal, di Jerman pancake dijadikan sebagai dessert. Malah di Inggris pancake acap kali muncul sebagai menu utama yang bisa tampil dengan bahan pelengkap dari kategori asin.

Sementara di Skotlandia, pancake biasa disajikan sebagai snack sore dan sebagai makan malam di Negeri Kincir Angin, Belanda. Tradisi menghidangkan pancake di setiap negara rupanya juga berbeda-beda.

Masyarakat Prancis menyukai pancake dengan pelengkap yang cukup banyak, bisa manis atau asin. Seperti es krim, buah, bacon, hingga seafood. Masyarakat Inggris menikmati pancake dengan siraman sirup lemon dan gula tepung, atau siraman golden syrup yakni sirup yang berasal dari gula tebu dan mentega. Pancake dengan bacon juga cukup populer di kalangan masyarakatnya.

Pancake ala Inggris umumnya tipis menyerupai crepes dan tidak mengembang. Adonannya pun hanya memakai tepung terigu biasa. Beda lagi dengan pancake asal Prancis. Pancake yang di Belanda dikenal dengan sebutan panekoeken, disantap dengan potongan apel, keju, bacon, sampai manisan jahe. Ditambahkan pula sirup gula kental.

Sementara pancake ala negeri Paman Sam cenderung lebih tebal karena menggunakan baking powder. Terkadang juga ditambahkan perasa, seperti gula, kayu manis, atau pala. Pancake ini biasanya dinikmati dengan topping sirup maple, mentega, selai kacang, jeli, selai buah, atau madu. Di Amerika Selatan, pancake disajikan dengan sirup gula.

Sekarang banyak gerai yang menyajikan hidangan pancake dan waffle ini. Topping yang disediakan pun beragam, baik manis maupun asin. Pada akhirnya orang kita pun terbiasa menyantap keduanya bukan lagi sebatas suguhan makan pagi. Mau makan siang, camilan sore, hingga makan malam, tetap oke untuk dinikmati.

Buktinya, gerai pancake yang masuk ke mal-mal tak pernah surut peminat dan tanpa melihat waktu. Rasanya yang enak disukai setiap usia, entah itu tua ataupun muda. Apalagi anak-anak yang lebih senang dengan topping es krim disiram dengan varian saus. Bagaimana dengan Anda? (ftr)

0 comments:

Posting Komentar