Home » , , , , » Satu Tanaman untuk Empat Teh Aromatik

Satu Tanaman untuk Empat Teh Aromatik

detail berita

DAUN teh saat diseduh dengan air panas menghasilkan rasa, aroma, serta warna yang dapat dinikmati. Ada baiknya tidak hanya mengenal teh dari rasanya, sebab setidaknya ada empat jenis teh yang perlu dikenal lebih dalam.

"Camellia sinensis adalah tanaman teh yang kita kenal selama ini, berasal dari Negeri Tiongkok dan tumbuh sepanjang masa. Pengolahannya yang berbeda menjadikan teh memiliki banyak jenis dan sangat kaya rasa serta aroma," beber Ozza, pemilik Premium Tea, kepada Okezone di sela acara “Tea Tasting” di Tokove, Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, teh yang bukan berasal dari camellia sinensis memiliki sebutan lain, yaitu tisane. Tisane berasal dari herbal, bunga, ataupun buah yang dikeringkan. Berbeda dengan teh pada umumnya, tisane tidak mengandung kafein, tapi kaya rasa dan aroma. Ada beberapa jenis tisane, yang terkenal adalah daun mint (pearmint & peppermint), bunga chamomile, jahe, dan bunga mawar.

Kembali ke camellia sinensis, meski berasal hanya dari satu jenis tanaman, pengolahan berbeda menghasilkan teh yang jauh berbeda. Masing-masing memiliki rasa, aroma, dan warna yang unik, di antaranya teh putih, teh hijau, teh hitam, serta teh olong.

Ozza menjelaskan, teh putih merupakan teh langka yang sangat diapresiasi oleh penikmat teh sejati. Para ahli teh sering kali menyebutnya teh yang paling nikmat. Bangsa Cina dahulu kala menjadikannya sebagai obat karena kandungan antioksidannya yang sangat tinggi, paling tinggi di antara teh lainnya.

"Teh putih sangat alami, hampir-hampir tanpa pemrosesan. Kuncup teh yang daunnya belum sempat mekar dipetik kemudian segera dikeringkan dengan sinar matahari. Teh putih tidak melalui proses oksidasi, daunnya yang sangat utuh membantu untuk menyimpan antioksidan dan minyak esensial yang berpengaruh terhadap rasanya," paparnya.

Sementara, teh hijau terbagi menjadi dua jenis, yaitu teh hijau Jepang dan China. Meskipun warnanya sama, keduanya tetap memiliki perbedaan. Ozza melanjutkan, teh hijau Cina umumnya memiliki warna seduhan yang kecoklatan sedangkan teh hijau Jepang memiliki warna seduhan hijau terang serta rasa dan aroma khas rumput laut. Layaknya teh putih, teh hijau juga tidak melalui proses oksidasi.

Adapula teh oolong, tidak seperti teh hitam yang teroksidasi secara penuh, teh ini mengalami proses semi-oksidasi. Rentang rasa dan aroma yang dihasilkan sangat bervariasi. Terakhir, teh hitam, yang teroksidasi secara penuh, memiliki aroma yang kuat serta rasa yang pekat.

"Umumnya, teh hitam sangat fleksibel untuk dipadukan dengan gula, susu, ataupun rempah berkarakteristik kuat lainnya," tutupnya.
(ftr)

0 comments:

Posting Komentar