Home » , , , » Konsumsi Asam Lemak Esensial Masih Rendah

Konsumsi Asam Lemak Esensial Masih Rendah

LEMAK esensial omega 3 dan omega 6 yang penting untuk pertumbuhan sel nyatanya masih sangat kurang dikonsumsi oleh anak Indonesia usia 4-12 tahun. Sebuah studi menyebutkan, omega 6 baru dikonsumsi sebanyak 0,67 gram per hari, sementara omega 3 hanya 0,02%.

Padahal, menurut rekomendasi internasional, konsumsi asam lemak esensial ini adalah 1%- 2% energi untuk omega 3,dan 5%-8% energi untuk omega 6. "Angka tersebut jelas menunjukkan masih rendahnya konsumsi asam lemak esensial anak-anak usia 4-12 tahun dibandingkan dengan rekomendasi internasional."

"Karena itu, penting untuk menambahkan sumber lemak esensial omega 3 dan omega 6 dalam makanan harian anak-anak kita,"€ sebut Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) Ratna Djuwita saat menghadiri Jakarta Food Editor's Club Gathering di Jakarta, belum lama ini.

Memang bila mencermati status gizi anak Indonesia saat ini, seperti muncul dilema akan dua sisi yang berbeda untuk tumbuh kembang dan kesehatan anak. Di satu sisi masih ada banyak anak yang mengalami gizi buruk, di sisi lain tidak sedikit pula anak yang mengalami obesitas. Menurut Ratna, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyebutkan, status gizi dan konsumsi gizi anak Indonesia masih bermasalah.

Satu dari tiga anak usia sekolah masih mengalami status gizi pendek (termasuk sangat pendek),sedangkan 9,2% anak mengalami kegemukan. Oleh karena itu, perlu perhatian khusus dari para orang tua untuk memberikan asupan gizi yang cukup untuk anak-anak. Sesuai rekomendasi internasional, seorang anak perlu asupan lemak sebanyak 15%-30% dari asupan kalori harian karena lemak merupakan salah satu sumber energi untuk pertumbuhan dan aktivitas fisik anak.

Selain sebagai sumber tenaga, lemak juga membantu penyerapan vitamin larut lemak (A,D,E,K). Lemak juga berperan sebagai sumber lemak esensial omega 3 dan omega 6, yang berperan penting dalam proses pertumbuhan sel-sel dan organ vital, seperti retina dan sistem saraf. Berhubung lemak esensial ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, maka harus diperoleh dari makanan.

Jenis makanan yang mengandung lemak esensial, termasuk ikan yang berasal dari laut dalam (salmon, tuna, tenggiri, tongkol), kacang-kacangan (almond, kedelai), biji-bijian (biji bunga matahari), minyak nabati, juga margarin yang mengandung lemak esensial omega 3 dan omega 6. (ftr)

0 comments:

Posting Komentar