Rahasia Apel Selandia Baru Kini Tersohor

(Foto: Getty Images)

INDUSTRI pemasaran buah di Indonesia menawarkan beragam variasi buah apel. Masing-masing punya ciri dan karakteristik, termasuk apel yang dihasilkan Selandia Baru.

"Anda bisa menilai sebuah apel dari dua sampai tiga hal. Pertama, tingkat kerenyahan yang bisa diketahui ketika Anda menggigitnya. Kedua, tingkat kemanisannya dan ketiga dari kadar airnya. Tiga hal itulah yang menjadi keunggulan apel kami," kata Peter Beaven, Chief Executive Pipfruit New Zealand, kepada okezone saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Peter menjelaskan, kebanyakan konsumen Asia mempertimbangkan poin kedua saat membeli apel. Sementara, warga Inggris, misalnya, berdasarkan patokan tingkat kemanisan, mereka memilih level 9-10, berbeda dengan warga Asia yang memilih level 16-17 yang lebih manis.

Soal kerenyahan apel, Peter mengatakan faktor pertumbuhan yang lambat menjadi penyebabnya. Dia memberi contoh perbedaan apel Selandia baru yang lebih renyah dibandingkan dengan Washington.

"Musim panas di Selandia Baru agak lama dibandingkan Washington, jadi apel bisa tumbuh dalam jangka waktu lama tiap tahunnya. Bila apel Selandia Baru bisa tumbuh selama 120 hari, apel Washington hanya 90-100 hari. Karena pertumbuhannya berjalan lambat, maka kerenyahan apel makin terasa," tutupnya.
(ftr)