Home » , , , , » "Jangan Asal Mengindustrikan Rendang Rasa Semur"

"Jangan Asal Mengindustrikan Rendang Rasa Semur"

detail berita

BILA dulu kuliner Asia hanya dianggap sebelah mata, kini sudah tidak lagi. Bahkan, kuliner Asia sudah jadi acuan di Eropa, dengan cita rasa aslinya

"Kuliner di Asia, baik Asia Pasifik maupun Asia Tenggara, sudah menjadi acuan. Kuliner Asia kini dikawinkan atau diaplikasikan dengan kuliner modern," jelas pakar kuliner William Wongso kepada Okezone pada acara "Wine and Cheese Expo" Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2012 di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.

William menambahkan, sajian makanan Asia lebih tajam ketimbang makanan Eropa. Karena itu, dirinya merasa bangga bisa memerkenalkan kuliner Nusantara, seperti rendang. Menurutnya, dunia internasional memandang rendang sebagai kuliner yang sangat unik dan bisa dipamerkan pada forum internasional.

"Rendang bisa mendapat perhatian pemerhati kuliner internasional. Kalau hal ini bisa diperkenalkan, mereka pasti akan bertanya, selain rendang Indonesia punya apalagi?," imbuhnya.

Walaupun kuliner Indonesia masih memiliki kelemahan pada metode memasak tradisional, misalnya, dia mengatakan bahwa rasa asli yang ada seharusnya tidak dihilangkan.

William sendiri kini memroduksi rendang Padang untuk dipasarkan ke Belanda dengan bumbu asal Indonesia untuk menunjang keotentikannya. Namun, William sudah menggunakan teknik memasak modern agar hasilnya lebih maksimal.

"Saya ingin mendorong bahwa kita bisa membuat industri makanan khas Indonesia, tapi harus benar-benar sesuai cita rasa atau setidaknya mendekati rasa aslinya. Jangan asal mengindustrikan rendang, tapi dengan rasa semur," tutupnya.
(ftr)

0 comments:

Posting Komentar