Pattaya, Spaghetti Asam Pedas Khas Asia

Pattaya (Foto: Johan Sompotan)

BISA dibilang, pasta merupakan bahan makanan yang mudah diolah, tinggal bagaimana kreasi sausnya. Salah satunya pattaya, olahan spaghetti yang diracik secara fusion (perpaduan cita rasa dua negara).

"Pattaya lebih condong ke fusion, saya coba kreasikan pasta yang awalnya dominan Eropa, kini saya ubah lebih ke Asia. Rasanya lebih asam dan pedas, mirip cita rasa Thailand, makanya saya beri nama pattaya," ungkap Chef Syafrudin Banjar, Executive Chef Backstage Resto and Cafe, saat ditemui Okezone di kawasan Ancol, Jakarta Utara, baru-baru ini.

Perihal rasa, pattaya disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Proses pembuatannya juga lebih mengutamakan aldente alias medium agar lebih nikmat ketika disantap.

"Di pattaya, kita lebih menonjolkan aroma daun jeruk dan rasa pedas, sesuai lidah masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Cara membuatnya, tumis daging cincang, masukkan pasta yang sudah direbus, kemudian beri rempah-rempah dan bumbu. Terakhir, masukkan sayuran. Bumbu yang dipakai cukup sederhana, terdiri dari bawang putih, daun jeruk, cabai, dan bawang merah. Agar terasa gurih, Chef Syafrudin sengaja memilih daging dengan sedikit lemak. Jadi ketika ditumis, minyak dari lemak bisa keluar.

"Minyak muncul dari tumisan daging; 85 persen daging dan 15 persen lemak. Pas ditumis lemaknya meleleh sehingga mengeluarkan aroma nikmat," tutupnya.
(ftr)