Liputan6.com, Yogyakarta: Sejumlah anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah menggelar aksi di perempatan Pos Besar Yogyakarta, Kamis (31/5), untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Selain mengajak menghentikan kebiasaan merokok, para pelajar mengusung poster yang berisi tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Mereka juga menyindir kalangan industri rokok yang terus mengeruk keuntungan.
Tak hanya dengan unjuk rasa. Peringatan hari bebas tembakau sedunia juga dilakukan dengan menggelar sweeping bagi perokok. Ini dilakukan di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Pengelola rumah sakit melakukan pengawasan dan penertiban bagi pengunjung yang masih nekat merokok di area rumah sakit. Namun para pengunjung rumah sakit banyak yang tidak mengindahkan larangan merokok.
Hal yang sama juga terjadi di RSUP Suraji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah. Meski satgas antiasap rokok di rumah sakit ini melakukan sweeping, ternyata tetap saja sejumlah pengunjung merokok di kawasan bebas rokok.
Dalam peringatan hari tanpa tembakau, suara berbeda justru disampaikan komunitas kretek. Mereka mendukung keberadaan industri tembakau. Puluhan orang dari Komunitas Kretek menggelar aksi dari kawasan Tugu Tani menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Mereka menilai keberadaan industri rokok telah membantu perekonomian masyarakat mulai dari petani tembakau, pedagang asongan, hingga buruh tembakau. Mereka juga mengecam masayarakat dunia yang telah ikut mematikan industri lokal sehingga industri rokok di Indonesia yang semua mencapai 3000-an kini hanya tersisa 70-an.(JUM)
Tak hanya dengan unjuk rasa. Peringatan hari bebas tembakau sedunia juga dilakukan dengan menggelar sweeping bagi perokok. Ini dilakukan di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Pengelola rumah sakit melakukan pengawasan dan penertiban bagi pengunjung yang masih nekat merokok di area rumah sakit. Namun para pengunjung rumah sakit banyak yang tidak mengindahkan larangan merokok.
Hal yang sama juga terjadi di RSUP Suraji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah. Meski satgas antiasap rokok di rumah sakit ini melakukan sweeping, ternyata tetap saja sejumlah pengunjung merokok di kawasan bebas rokok.
Dalam peringatan hari tanpa tembakau, suara berbeda justru disampaikan komunitas kretek. Mereka mendukung keberadaan industri tembakau. Puluhan orang dari Komunitas Kretek menggelar aksi dari kawasan Tugu Tani menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Mereka menilai keberadaan industri rokok telah membantu perekonomian masyarakat mulai dari petani tembakau, pedagang asongan, hingga buruh tembakau. Mereka juga mengecam masayarakat dunia yang telah ikut mematikan industri lokal sehingga industri rokok di Indonesia yang semua mencapai 3000-an kini hanya tersisa 70-an.(JUM)
0 comments:
Posting Komentar