ASPARAGUS putih belum sepopuler saudaranya, asparagus hijau. Padahal, asparagus putih diyakini mengandung lebih banyak serat dan nutrisi. Namun, asparagus putih tumbuh musiman sehingga langka sekaligus amat dinanti.
Bulan April hingga pertengahan Juni menjadi momen yang istimewa. Sebab, bulan tersebut menandakan musim panen asparagus putih.
Ya, mungkin selama ini kita hanya tahu tentang asparagus hijau. Padahal, asparagus juga ada yang berwarna putih. Teksturnya sama-sama renyah dan segar. Ukurannya panjang dengan ujung sedikit runcing.
Tak dapat dimungkiri lagi khasiatnya untuk kesehatan tubuh. Karena tumbuh musiman, asparagus putih harganya bisa delapan kali lebih mahal ketimbang yang hijau. Warna putih pada asparagus karena kurang mendapat terpaan cahaya matahari saat ditanam. Proses tersebut dinamakan etiolasi. Akibatnya, sayuran ini tidak dapat berubah menjadi hijau karena proses fotosintesis yang tidak terjadi.
Sensasi mencicipi asparagus putih dalam variasi masakan inilah yang ditawarkan Hotel InterContinental Jakarta Mid Plaza. Lewat tangan dingin sang Executive Chef, Gary Palm, terciptalah hidangan berbasis asparagus putih dengan rasa yang maksimal.
Sajian dimulai dengan white asparagus dengan ham, basil micro green, dan chives vinaigrette. Untuk sup, ada creamy white asparagus. Sebagai hidangan utama tersedia risotto, white asparagus risotto with parmesan and truffle scented, dan steames sea bass fillet.
Menurut Gary, asparagus putih hanya enak direbus. Sayuran ini tidak cocok untuk dipanggang, misalnya, karena akan merusak teksturnya dan menghilangkan serat yang dikandung.
"Rebus selama enam menit, tapi sebelum dimasukkan, pastikan airnya sudah mendidih," saran Gary.
Jika tidak direbus, maka asparagus akan berasa pahit. Kalau ingin lebih empuk, Anda bisa menunggu lebih lama. Sebaliknya, jika ingin rasa asparagus yang lebih kenyal, jangan terlalu lama memasaknya. Saat memasak, beri garam sedikit.
Baik asparagus hijau maupun yang putih bisa disajikan sebagai sup, krim, salad, atau pendamping steak misalnya. Sementara untuk penyimpanannya, Gary menyarankan membungkus asparagus dengan tisu dan simpan di lemari pendingin.
"Jangan ditumpuk karena asparagus putih sangat sensitif. Dengan cara ini, asparagus bisa tahan sampai empat hari," kata Gary.
Gary menuturkan, beberapa negara di Eropa menanam asparagus putih ini, tentu dengan hasil panen yang tidak sama. "Tanah, air, cahaya matahari, dan kelembapan memengaruhi hasil asparagus. Jadi, rasa asparagus di tiap negara berbeda, persis seperti wine," imbuhnya.
Masa panen dan cara pengolahan juga memengaruhi kualitas, rasa, dan ukuran asparagus putih. Asparagus putih bisa terasa lebih pahit maupun amat manis. Umumnya asparagus muda rasanya cenderung lebih pahit, apalagi saat diolah menjadi sup.
Adapun khasiatnya bagi kesehatan, kandungan seratnya yang tinggi bermanfaat bagi tubuh untuk menjaga sistem pencernaan dan membantu menurunkan berat badan. Sementara kandungan antioksidan dan antiinflamasinya bermanfaat menjaga kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan asam folat pada asparagus juga baik untuk mengurangi risiko cacat lahir pada bayi. Sementara zat afrodisiaknya dipercaya dapat merangsang organ seksual dan mengobati nyeri menstruasi.
Asparagus putih mengandung vitamin C dan E, betakaroten, mineral, zat besi, dan selenium. Dalam 100 gram asparagus mengandung 20 kkal energi, 2,2 gr protein, 0,12 gr lemak, 3,88 gr karbohidrat, dan 2,4 zat besi. Tanaman musim semi ini merupakan spesies tumbuhan genus asparagus dan termasuk tanaman allium. Tinggi tanamannya sekitar 100-150 cm, batangnya yang kokoh terdapat bulu halus yang menyelimuti.
Pertama kali tumbuh di pantai barat Eropa atau sebelah utara Spanyol. Selain itu banyak ditanam di Afrika Utara dan Asia Barat. Sekitar 20.000 tahun lalu, asparagus sudah dikonsumsi di Mesir sebagai sayuran dan bahan obat-obatan.
Menu asparagus putih ditawarkan di Hotel InterContinental Jakarta dengan harga Rp95.000- Rp395.000. Penawaran tersebut berlaku hingga Juni mendatang. (ftr)
Bulan April hingga pertengahan Juni menjadi momen yang istimewa. Sebab, bulan tersebut menandakan musim panen asparagus putih.
Ya, mungkin selama ini kita hanya tahu tentang asparagus hijau. Padahal, asparagus juga ada yang berwarna putih. Teksturnya sama-sama renyah dan segar. Ukurannya panjang dengan ujung sedikit runcing.
Tak dapat dimungkiri lagi khasiatnya untuk kesehatan tubuh. Karena tumbuh musiman, asparagus putih harganya bisa delapan kali lebih mahal ketimbang yang hijau. Warna putih pada asparagus karena kurang mendapat terpaan cahaya matahari saat ditanam. Proses tersebut dinamakan etiolasi. Akibatnya, sayuran ini tidak dapat berubah menjadi hijau karena proses fotosintesis yang tidak terjadi.
Sensasi mencicipi asparagus putih dalam variasi masakan inilah yang ditawarkan Hotel InterContinental Jakarta Mid Plaza. Lewat tangan dingin sang Executive Chef, Gary Palm, terciptalah hidangan berbasis asparagus putih dengan rasa yang maksimal.
Sajian dimulai dengan white asparagus dengan ham, basil micro green, dan chives vinaigrette. Untuk sup, ada creamy white asparagus. Sebagai hidangan utama tersedia risotto, white asparagus risotto with parmesan and truffle scented, dan steames sea bass fillet.
Menurut Gary, asparagus putih hanya enak direbus. Sayuran ini tidak cocok untuk dipanggang, misalnya, karena akan merusak teksturnya dan menghilangkan serat yang dikandung.
"Rebus selama enam menit, tapi sebelum dimasukkan, pastikan airnya sudah mendidih," saran Gary.
Jika tidak direbus, maka asparagus akan berasa pahit. Kalau ingin lebih empuk, Anda bisa menunggu lebih lama. Sebaliknya, jika ingin rasa asparagus yang lebih kenyal, jangan terlalu lama memasaknya. Saat memasak, beri garam sedikit.
Baik asparagus hijau maupun yang putih bisa disajikan sebagai sup, krim, salad, atau pendamping steak misalnya. Sementara untuk penyimpanannya, Gary menyarankan membungkus asparagus dengan tisu dan simpan di lemari pendingin.
"Jangan ditumpuk karena asparagus putih sangat sensitif. Dengan cara ini, asparagus bisa tahan sampai empat hari," kata Gary.
Gary menuturkan, beberapa negara di Eropa menanam asparagus putih ini, tentu dengan hasil panen yang tidak sama. "Tanah, air, cahaya matahari, dan kelembapan memengaruhi hasil asparagus. Jadi, rasa asparagus di tiap negara berbeda, persis seperti wine," imbuhnya.
Masa panen dan cara pengolahan juga memengaruhi kualitas, rasa, dan ukuran asparagus putih. Asparagus putih bisa terasa lebih pahit maupun amat manis. Umumnya asparagus muda rasanya cenderung lebih pahit, apalagi saat diolah menjadi sup.
Adapun khasiatnya bagi kesehatan, kandungan seratnya yang tinggi bermanfaat bagi tubuh untuk menjaga sistem pencernaan dan membantu menurunkan berat badan. Sementara kandungan antioksidan dan antiinflamasinya bermanfaat menjaga kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan asam folat pada asparagus juga baik untuk mengurangi risiko cacat lahir pada bayi. Sementara zat afrodisiaknya dipercaya dapat merangsang organ seksual dan mengobati nyeri menstruasi.
Asparagus putih mengandung vitamin C dan E, betakaroten, mineral, zat besi, dan selenium. Dalam 100 gram asparagus mengandung 20 kkal energi, 2,2 gr protein, 0,12 gr lemak, 3,88 gr karbohidrat, dan 2,4 zat besi. Tanaman musim semi ini merupakan spesies tumbuhan genus asparagus dan termasuk tanaman allium. Tinggi tanamannya sekitar 100-150 cm, batangnya yang kokoh terdapat bulu halus yang menyelimuti.
Pertama kali tumbuh di pantai barat Eropa atau sebelah utara Spanyol. Selain itu banyak ditanam di Afrika Utara dan Asia Barat. Sekitar 20.000 tahun lalu, asparagus sudah dikonsumsi di Mesir sebagai sayuran dan bahan obat-obatan.
Menu asparagus putih ditawarkan di Hotel InterContinental Jakarta dengan harga Rp95.000- Rp395.000. Penawaran tersebut berlaku hingga Juni mendatang. (ftr)
0 comments:
Posting Komentar